1.Satuan dan pengukuran
Satuan dan pengukuran
Pengertian Besaran Turunan
Besaran turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Pada dasarnya, besaran turunan ini hampir sama dengan besaran pokok yang di mana kedua besaran tersebut sama-sama berfungsi untuk menghitung suatu yang dinyatakan dalam Satuan Internasional (SI). Adapun besaran yang dihitung pada besaran turunan, seperti luas, volume, gaya, tekanan, kecepatan, dan lain-lain.
Satuan besaran turunan sering dikenal dengan istilah satuan turunan. Selain itu, satuan turunan didapatkan dari penggabungan dari beberapa satuan besaran pokok. Oleh sebab itu, kita akan jarang sekali menemukan satuan yang hanya terdiri dari satu satuan saja. Penggabungan dari beberapa besaran pokok menandakan bahwa satu besaran pokok bisa menghasilkan beberapa besaran turunan. Misalnya, besaran pokok panjang bisa menghasilkan besaran turunan luas dan volume.
Setiap besaran turunan sering sekali muncul di soal-soal matematika atau fisika saat masih duduk di bangku sekolah menengah. Bahkan, luas, volume, dan kecepatan sudah ada sejak kita masih duduk di bangku Sekolah Dasa (SD). Maka dari itu, bagi sebagian orang mungkin tidak akan asing lagi dengan besaran turunan.
Seperti definisi dari besaran turunan, maka setiap satuan dari besaran turunan merupakan penyesuaian dari satuan pada besaran pokok. Dari sekian banyak besaran turunan, salah contoh yang paling sederhana dari besaran turunan adalah luas. Contoh, besaran turunan (luas) dari persegi panjang memiliki rumus (Panjang x Lebar), dari perkalian itu menghasilkan satuan panjang (m) yang dipangkatkan, sehingga menjadi (m2).
Besaran turunan luas merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang. Besaran pokok panjang memiliki satuan (m). Besaran turunan luas bisa kita temukan pada bangun datar, seperti persegi, persegi panjang, dan bangun datar lainnya. Jadi, ketika kita menemukan soal tentang menghitung luas dari bangun datar, maka satuannya harus menggunakan satuan besaran pokok yang dipangkatkan (m2).
Contoh Besaran Turunan dan Satuannya
Nah, jika hanya membahas pengertian besaran turunan saja, rasanya akan kurang lengkap kalau tak membahas contoh dari besaran turunan. Supaya kamu lebih muda memahami setiap besaran turunan, maka kamu bisa simak tabel dari besaran turunan yang disertai juga dengan satuan dan rumusnya.
Besaran Turunan | Satuan Internasional (SI) | Dimensi | Simbol dan Rumus |
Gaya | Newton (kg m/s2) | N : MLT-2 | F = m . a |
Usaha | Joule (kg m2s-2) | J : M L2 T−2 | W = F . s |
Kecepatan | Jarak/Waktu (m/s) | V : LT-1 | V = s / t |
Percepatan | L T–2 (m/s2) | a : LT-2 | a= Δv / Δt |
Momentum | Kg m/s | [M][L][T]⁻ | P = m . v |
Daya | Watt (kg.m^2.s^-3) | W : [M] [L] [T]⁻² | P = W / t |
Massa Jenis | Rho (kg/m3) | ρ | ρ= m / V |
Frekuensi | Hertz (s–1) | Hz | f = 1/t |
Muatan | Coulomb | C | I = Q/t |
Tegangan Listrik | Volt | V | V = I . R |
Hambatan Listrik | Ohm (Ω) | R | R = V / I |
Luas | m2 | [L]2 | L = P x L |
Volume | m3 | [L]3 | V = P x L x T |
Tekanan | Pascal (Pa) (N / m2) | [M][T]-2[L]-1 | P = F / A |
Gaya
Gaya adalah besaran turunan yang di mana satuannya berasal dari perkalian antara massa dengan percepatan. Apabila digambarkan, maka satuan tersebut adalah (kg m / s2) atau lebih dikenal dengan satuan Newton. Jadi, ketika menghitung besaran turunan gaya, maka kamu perlu memberikan satuan Newton (N). besaran turunan gaya biasanya ditemukan pada pelajaran fisika. Adapun rumus dari gaya, yaitu F = m . a
Usaha
Usaha adalah besaran turunan yang memiliki satuan turunan bernama Joule. Satuan Joule diperoleh dari gaya sudah dikalikan dengan jarak yang jika ditulis menjadi (kg m2 s-2). Sama halnya dengan gaya, usaha ini sering kita temukan pada pelajaran fisika. Usaha memiliki rumus, yaitu W = F . s.
Kecepatan
Kecepatan adalah besaran turunan yang diperoleh melalui penghitungan jarak yang sudah ditempuh dibagi dengan waktu tempuh dan satuan yang muncul adalah m/s. Satuan besaran turunan yang dibaca menjadi meter per detik atau meter per second. Besaran turunan kecepatan memiliki rumus, yaitu V = s / t. Besaran turunan kecepatan sering kita temukan pada pelajaran matematika.
Percepatan
Percepatan adalah salah satu besaran turunan yang dihasilkan dari penghitungan besaran turunan kecepatan dan waktu tempuh. Besaran turunan kecepatan akan dibagi dengan waktu tempuh yang sudah dilakukan. Jika, satuan turunan kecepatan disimbolkan dengan huruf V, maka percepatan disimbolkan dengan huruf a. Rumus dari besaran turunan percepatan adalah a= Δv / Δt.
Momentum
Contoh besaran turunan berikutnya adalah momentum. Momentum adalah asalnya dari perkalian antara massa dengan kecepatan, sehingga menghasilkan rumus seperti meter per second atau kilogram meter per detik (kg m/s). Sementara itu, rumus dari besaran turunan momentum yaitu P = m v.
Daya
Daya adalah besaran turunan memiliki satuan watt. Satuan watt ini didapatkan dari satuan turunan usaha dan satuan pokok waktu. Rumus dari besaran turunan daya ini adalah P = W/t atau bisa dikatakan seperti nilai usaha dibagi dengan waktu. Daya ini umumnya kita temukan pada mata pelajaran fisika.
Massa Jenis
Massa jenis adalah besaran turunan yang berasal dari besaran pokok massa dan turunan dari besaran pokok panjang (m3), sehingga menciptakan satuan seperti (kg / m3) atau kilogram per meter kubik. Nama dari besaran turunan massa jenis adalah Rho. Sedangkan rumus dari massa jenis adalah ρ= /V.
Frekuensi
Frekuensi adalah besaran turunan yang menyatakan akan adanya getaran atau putaran ulang per peristiwa dalam satuan detik atau bisa ditulis seperti (s–1). Satuan turunan frekuensi sering kita dengan nama Hertz. Adapun rumus dari frekuensi adalah 1/{periode(t)} atau f = 1/t . Pada umumnya besaran turunan frekuensi sering digunakan untuk menghitung getaran suara.
Muatan Listrik
Muatan listrik termasuk ke dalam besaran turunan. Muatan listrik adalah besaran turunan yang memiliki satuan Coulomb. Besaran turunan muatan bisa dihitung dengan cara pengukuran tidak langsung dan rumusan dari besaran muatan adalah I = Q/t. Besaran turunan bisa kamu temukan pada ilmu pengetahuan fisika.
Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang biasanya digunakan untuk menghitung perbedaan tegangan listrik. Satuan turunan dari tegangan ini sering sekali kita gunakan pada bidang kelistrikan, yaitu Volt (V). Sementara itu, rumus dari tegangan listrik adalah V = I . R.
Hambatan Listrik
Hambatan listrik merupakan besaran turunan yang sangat berkaitan dengan kelistrikan. Satuan dari besaran hambatan listrik adalah satuan ohm. Besaran turunan hambatan listrik mempunyai rumus, yaitu R = V / I.
Luas
Luas adalah besaran turunan yang berasal dari dari besaran pokok panjang. Sedangkan nilai luas diperoleh melalui perkalian antara panjang dan lebar (p x l). Satuan yang dipakai pada besaran turunan luas yaitu meter kubik (m2). Rumus luas ini biasanya digunakan untuk menghitung luas dari bangun datar atau bangun dua dimensi.
Volume
Volume adalah besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok panjang, sehingga menghasilkan rumus volume yaitu panjang dikali lebar dikali tinggi pada suatu benda. Setelah menghitung volume, maka satuan turunan volume yaitu meter kubik (m3). Besaran turunan volume ada pada pelajaran matematika bidang bangun ruang atau bangun tiga dimensi.
Tekanan
Tekanan adalah besaran turunan yang diturunkan dari besaran turunan gaya dengan besaran turunan luas atau jika ditulis menjadi seperti N/m2. Rumus dari besaran turunan, yaitu P = F / A. Besaran turunan yang merupakan turunan dari besaran gaya sering kamu temukan pada ilmu pengetahuan fisika.
Ciri-Ciri Besaran Turunan
Supaya kamu lebih memahami lebih dalam pembahasan tentang besaran turunan, maka kamu perlu mengenal ciri-ciri dari besaran turunan. Ciri-ciri besaran turunan ada dua, yaitu satuan lebih dari satu dan bisa dihitung secara langsung dan tidak langsung.
1. Satuan Lebih dari Satu
Setiap besaran turunan, satuannya umumnya lebih dari satu atau bisa juga satuannya merupakan gabungan dari beberapa besaran pokok. Misalnya, besaran turunan kecepatan yang di mana satuannya berasal dari besaran pokok panjang (meter) dan besaran pokok waktu (detik atau second). Maka dari itu, ketika ingin menghitung besaran turunan kecepatan, maka rumusnya adalah kecepatan kecepatan (v) = panjang atau jarak tempuh (s) : waktu (t).
Selain itu ada juga besaran turunan yang memiliki satuan lebih dari dua, yaitu besaran turunan gaya. Pada besaran turunan gaya, satuan yang digunakan adalah Newton (N) yang di mana satuan dasarnya adalah kg . m/s2.
2. Bisa Dihitung Secara Langsung dan Tidak Langsung
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, besaran turunan pasti bisa dihitung. Bahkan, besaran turunan bisa muncul dalam kehidupan sehari-hari atau dalam sebuah soal. Oleh karena itu, kita bisa menghitung besaran turunan dengan menggunakan alat ukur atau hanya menggunakan rumus.
Penggunaan alat ukur dalam menghitung besaran turunan dinamakan pengukuran langsung dan penggunaan alat ukur ketika menghitung besaran turunan dinamakan pengukuran tidak langsung. Misalnya, ketika kamu ingin mengukur volume dari sebuah botol minum, volume bisa diketahui dengan cara melakukan pengukuran terhadap satu per satu dari setiap bagian yang ada di permukaan gelas atau bisa juga menggunakan rumus volume.
Alat Ukur Besaran Turunan
Salah satu ciri dari besaran turunan adalah dapat dihitung dengan pengukuran tidak langsung atau dihitung menggunakan alat ukur. Besaran turunan ini memiliki alat ukur khusus untuk mengetahui nilai dari besaran turunan tanpa memakai rumus. Alat ukur besaran turunan, yaitu:
1. Dinamometer
Dinamometer adalah alat khusus yang bisa berfungsi untuk menghitung besar kecilnya gaya yang ada pada suatu objek. Pada saat digunakan, dinamometer akan menerapkan metode gaya pegas.
2. Kalorimeter
Kalorimeter adalah salah satu jenis alat ukur besaran turunan yang digunakan untuk mengukur banyaknya kalor yang terjadi pada suatu perubahan atau reaksi kimia.
3. Ohm Meter
Ohm meter adalah alat ukur besaran turunan yang berfungsi untuk menghitung hambatan listrik yang ada pada objek yang berhubungan dengan listrik.
4. Speedometer
Speedometer adalah salah satu jenis alat ukur besaran turunan yang biasanya dipakai ketika menghitung kecepatan. Speedometer sering kita temukan di kendaraan motor, mobil, dan sebagainya.
5. Hygrometer
Hygrometer adalah alat ukur besaran turunan untuk menghitung setiap kelembapan udara yang di suatu ruangan. Alat besaran turunan yang satu ini bisa dibilang cukup mudah digunakan, sehingga bagi para melua bisa menerapkannya dengan mudah.
6. Barometer
Barometer adalah alat ukur besaran turunan yang umumnya dipakai untuk menghitung banyaknya tekanan udara yang ada. Oleh sebab itu, alat ukur barometer biasanya dipakai ketika sedang memperkirakan cuaca.
Contoh soal
Suhu di kota London adalah -10 oC. Berapakah suhunya jika dikonversi dalam satuan Reamur?
Pembahasan:
Adapun persamaan suhunya adalah sebagai berikut.
Jadi, jika dikonversi dalam satuan Reamur, suhunya menjadi -8 oC.
Doni mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 36 km/jam. Jika dikonversi dalam satuan MKS, berapakah kecepatan Doni?
Pembahasan:
MKS adalah satuan sistem internasional yang terdiri dari meter, kg, dan sekon. Nah, kecepatan Doni adalah 36 km/jam.
Jika diubah ke dalam MKS, maka satuan kecepatannya menjadi m/s. Untuk mengubahnya, lakukan konversi satuan terlebih dahulu.
- Konversikan satuan km ke m, yaitu 1 km = 1.000 m
- Konversikan 1 jam ke sekon, yaitu 1 jam = 3.600 s
Dengan demikian:
Jadi, kecepatan Doni dalam satuan MKS adalah 10 m/s.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar